Waktu awal-awal saya masak sendiri, saya sepertinya lebih sering bikin ayam goreng, telur goreng, tempe goreng, tahu goreng, dan segala yang digoreng. Salah satu alasannya mungkin karena praktis dan hanya butuh minyak goreng saja. Disaat mulai mau masak hal-hal baru, biasanya jadi mengurungkan niat karena terlalu banyak hal pendukung yang perlu dimiliki. Kalau baru belajar biasanya masih suka lihat resep orang lain. Setelah lihat resep orang lain biasanya jadi overwhelmed karena kok resep A pakai worchestershire sauce, resep B pakai garam inggris, resep C pakai cuka apel, dan seterusnya.
Sekarang saya akan coba tulis bahan masakan yang selalu ada di dapur saya.
Bawang Putih dan Bawang Merah
Dari sekian banyak hal yang wajib ada di dapur selain garam dan merica, bawang putih dan bawang merah adalah 2 hal yang selalu ada di dapur saya. Bawang putih mudah disimpan, cukup tahan lama, dan digunakan di hampir semua masakan yang saya buat. Bawang merah mungkin tidak setahan bawang putih, namun masih bisa bertahan 1-2 minggu jika disimpan dengan di tempat yang tidak lembab.
Kalau kamu peduli dengan detail, maka perlu diketahui bahwa jenis bawang putih yang saya selalu gunakan adalah bawang putih kating. Bawang putih ini cenderung lebih besar dan lebih strong aromanya dibandingkan bawang putih populer lainnya yaitu bawang putih sin chung. Dan selain lebih enak, bawang putih kating jauhhhh lebih mudah dikupas.
Soyu (醤油), Mirin (味醂), dan Sake (酒)
Kalau masak japanese food, hampir bisa dipastikan bahannya hanya 3 ini saja. Varian dari soyu, mirin, dan sake sangat banyak dan tidak akan dibahas di sini. Merek yang saya gunakan itu adalah Yamasa Soy Sauce, Hinode Mirin, dan Hinode Ryourishu. Ketiganya adalah produk impor namun sudah ada importirnya jadi gampang dicari di Indonesia. Di Jogja bisa ditemui di supermarket seperti Superindo atau Lottemart.
Harganya masih masuk kategori terjangkau. Soyu harganya 74.000 (1 liter), Mirin harganya 55.000 (640 ml), dan Sake harganya 51.000 (500ml). Kalau kamu tidak menemukan ini di supermarket, ini juga bisa dibeli di marketplace seperti tokopedia atau shopee.
Saus Tiram, Kecap Asin, Kecap Manis, dan Minyak Wijen
4 Hal ini essential untuk masakan chinese dan saya sangat spesifik untuk mereknya. Lee Kum Kee untuk saus tiram dan minyak wijen, Cap Angsa untuk kecap asin, dan Bango untuk kecap manis. Untuk kecap manis saya bahkan pernah beli 12 merek untuk dicoba di 1 masakan yang sama. Dan pada akhirnya saya hanya menggunakan kecap manis merek Bango untuk semua masakan saya.
Kunyit Bubuk, Chicken Powder, Togarashi dan Sambal Belibis
Saya secara umum lebih suka menggunakan bahan makanan fresh dibandingkan yang bubuk. Tapi hampir semua masakan saya yang menggunakan kunyit akhirnya menggunakan kunyit bubuk. Alasan paling utama saya menggunakan kunyit bubuk karena lebih praktis. Kalau saya harus mengupas, memotong, dan memproses kunyit fresh, maka seluruh cookware dan talenan saya akan kuning dan butuh waktu lebih untuk dicuci. Saya tidak punya preferensi khusus untuk kunyit bubuk, tapi saya paling sering menggunakan merek Jay’s yang harganya sekitar 19.000 per 55 gram.
Chicken Stock atau kaldu ayam mungkin adalah salah satu hal yang akan membedakan antara makanan biasa dan makanan luar biasa. Secara umum, chicken stock dibuat dengan merebus tulang-tulang ayam dan berbagai bahan lainnya (bawang bombay, wortel, bawang putih, dll) dengan api kecil dan lama. Namun kalau kamu tidak punya waktu atau niat untuk membuat chicken stock dengan cara tradisional seperti itu, maka gunakan Knorr Chicken Seasoning Powder. Harganya sekitar 22.000 per 200 gram, dan dari semua “serbuk kaldu” yang ada di pasaran, Knorr Chicken Seasoning Powder ini paling juara.
Togarashi adalah versi jepang dari chili powder. Yang perlu diperhatikan adalah, togarashi memiliki 2 varian yaitu Ichimi Togarashi dan Shichimi Togarasi (beberapa orang menyebutnya Nanami Togarashi). Bedanya, Ichimi itu adalah cabai dalam bentuk serbuk, dan Shichimi adalah campuran dari cabai dan bermacam-macam bahan lainnya seperti wijen hitam, wijen putih, rumput laut, jahe, dll. Kalau yang saya gunakan di rumah adalah Shichimi Togarashi merek S&B. Harganya sekitar 78.000 untuk ukuran 300 gram.
Sambal belibis adalah sambal pilihan di rumah saya. Untuk sambal saya kira sangat subjektif dan tergantung selera. Ada yang suka ABC, Belibis, Indofood, Cap Jempol, Del Monte, dan lainnya. Tapi untuk masak maupun sebagai cocolan, saya hanya menggunakan sambal merek belibis.
Simpulan
Memang di dapur saya masih ada bahan-bahan lain seperti olive oil, arak masak, cuka, starch powder, dll. Tapi sebetulnya hal-hal tersebut menurut saya tidak se-essential bahan-bahan yang saya sebutkan diatas. So, happy cooking!